Karawang, tintajurnalis.net - Jurnalistik tercoreng oleh segelintir oknum Pimred disalah satu Media Online. Gaya Berpura-pura mampu BackUp seluruh wartawan, dalih duit (Dakor), dengan cara disaat ada pembangunan Proyek dari Dinas ataupun program pembangunan anggaran Pokir, Aspirasi Dewan, Pihak Mandor dan Pimpro oleh Oknum Pimred. Dinegosiasi untuk dipinta uang Kemitraan, untuk para Wartawan entah apa yang dimaksud.
Senin 13 Oktober 2025
Pekerjaan pembangunan yang dipinta oleh Oknum inisial (NN) Pemimpin Redaksi Media Online, Meraup duit dalih untuk mitra Wartawan, salah satunya, Proyek pembangunan Rehabilitasi Makam Bupati Singaperbangsa, Desa Manggungjaya Kecamatan Cilamaya Kulon Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Pelaksana kerja CV.LATAANNZA.
Dikatakan oleh salah satu tim Sosial Kontrol inisial (C) sejumlah uang untuk Kemitraan diterima oleh berbagai pihak, diantaranya untuk kemitraan wartawan, nominal jumlah, Rp. 4 juta rupiah Tunai alias Cass.
Ditempat yang berbeda, dalam aplikasi WhatsApp, Ketika beberapa Wartawan dipertanyakan, apakah benar oknum Pimred inisial NN sudah menerima uang Dakor dari Pimpro? Wartawan inisial (AN) dan (O) menjelaskan bahwa, Mitra duit Dakor sudah dipegang oleh inisial (NN). Ujarnya
Ketika Oknum Pimred inisial (NN) dalam teks WhatsApp, dipertanyakan, apakah benar Dana kemitraan untuk Wartawan dipegang oleh Rekan atau sahabat? Via teks WhatsApp inisial (NN) menjawab "iya, kalem", jawabnya singkat.
Padahal bila seseorang menjalani Profesi Jurnalis, harus Tunduk Terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, secara Tegas Kode Etik Jurnalistik (KEJ) yang menjadi pedoman moral bagi para wartawan profesional. menjaga independensi, kredibilitas, dan profesionalisme pers. Melakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umum. Malah menabrak UU PERS, seperti yang terindikasi di lakukan oknum Pimred Media Online inisial (NN).
(Tim)
 Beck Up Wartawan ){kind=link}