Karawang, tintajurnalis.net. - Baru baru ini Sekber Wartawan Indonesia (SWI) DPD Karawang,di depan para awak media mempertanyakan Ambulance milik Desa Kutaraja Kecamatan Kutawaluya.
Ambulans desa Kutaraja yang merupakan armada transportasi darurat, untuk Fakes (fasilitas kesehatan) masyarakat, berobat orang sakit dan mengantar jenazah, mobil tersebut saat ini sudah tidak bermanfaat.
Kondisi Mobil Ambulance Desa Kutaraja sudah tidak bermanfaat roda sebelah kiri gembos,dibiarkan terparkir diareal garasi desa.
Kata warga,udah dua bulan kendaraan itu tidak bermanfaat, entah mobil ambulance rusak apanya,faktanya memang dibiarkan mangkrak berbulan bulan.Terang warga
Warga " Ketika membutuhkan ambulance sebisa- bisanya,pakai ambulance lain,atau pakai motor. Ya pokoknya sebisa-bisanya ajalah pak. Jelas warga
Warga " Kalau pake ambulance milik desa kami,berabe pak,mogok dijalan jadi malah pusing. Lagian yang bawanya juga malas kagak mau,karena mogok lagi,mogok lagi pak. Ujarnya
Selanjutnya kata warga,Mobil Ambulance milik Desa Kutaraja dioperasionalkan kira kira tahun 2023 lalu,lebih jelas coba minta keterangan dari kades. Pungkas warga
Ambulance Desa identiknya yang dipakai kebutuhan darurat, Kendaraan layak pakai yang disiapkan oleh Kepala Desa Kutaraja kondisinya normal,tidak ada masalah dan sistem pengereman, kelistrikan berfungsi baik, sempurna, menjaga handal,menjamin keselamatan.
Ironisnya, Mobil ambulance desa Kutaraja kondisinya kata warga"Doyan mogok wae seperti termakan pemakaian, sehingga hal ini memicu pertanyaan SWI,"Mobil darurat (Ambulance) tersebut,itu dibeli Kades dari baru atau bekas pemakaian.
Pihak SWI meminta,pemerintah cek ulang unit ambulance desa Kutaraja Kutawaluya mengevaluasi,melakukan uji petik. Diduga berpotensi,"Ada Korupsi Pengadaan Mobil dan Biaya Perawatan Ambulance Desa.
Agar tidak menimbulkan kerugian negara, keragu raguan, spekulasi pendapat,narasi liar"Hukum tajam kebawah tumpul keatas Pihak inspektorat,Kejari, Polres Karawang inspeksi mendadak (Sidak) langsung dari dekat melihat dan mengaudit. Tutup SWI Sabtu 6 September 2025.
(Tim/red)
