TANGERANG, tintajurnalis.net. - Diklat Jurnalistik SWI (Sekber Wartawan Indonesia) Go to school digelar di Pesantren Technopreneur As Shofa, Rajeg, Tangerang, Banten pada hari Rabu (25/6/2025) pagi.
Acara yang berlangsung di Pendopo Ndalem KH Makruf Irsyad Al Quds yang berlokasi di tengah lingkungan pesantren itu diikuti puluhan santriwan dan santriwati.
Acara ini diinisiasi oleh Gus Nur Rohman selaku pemimpin pesantren untuk memberikan tambahan pengetahuan bagi santri-santrinya agar mendapatkan keterampilan di bidang jurnalistik.
"Saya berharap santri-santri nantinya bisa menulis informasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas dari ilmu yang sudah mereka pelajari di pondok, jurnalistik ini menghasilkan karya intelektual berupa tulisan maupun kemampuan berkomunikasi secara lisan," ujar Gus Nur Rohman.
Lebih lanjut pengasuh pondok tersebut berharap kegiatan Diklat Jurnalistik ini bisa berkembang dan berdampak positif bagi santri-santrinya.
"Saya hanya berharap sederhana saja, santri nanti bisa lebih pede dengan menambah keterampilan dalam menulis dan berpidato (public speaking) melalui belajar ilmu jurnalistik," tambahnya.
Hadir dalam Diklat Jurnalistik tersebut pembicara dari Sekber Wartawan Indonesia (SWI) yakni Imam Suwandi, S.Sos.,M.I.Kom. selaku Kepala Diklat dan Litbang DPP SWI (Direktur Program Diklat) menyampaikan materi tentang Pengantar Ilmu Jurnalistik: Lebih dari Sekadar Menulis Berita.
"Jurnalistik bukan sebatas menulis berita, namun, jauh lebih dari itu, jurnalistik adalah sebuah seni dan sains yang memiliki peran krusial dalam membentuk opini publik, menyebarkan informasi, dan mengawasi jalannya kekuasaan." ungkap Imam Suwandi membuka presentasinya.
Pengamat sosial dan politik ini juga menyampaikan bahwa ilmu jurnalistik ini sangat bermanfaat bagi pelajar dan masyarakat dalam memahami apa yang sedang terjadi di lingkungannya.
"Pelajar bisa lebih terampil dalam menulis, berkomunikasi, dan memahami apa yang terjadi di lingkungannya. Sehingga mereka bisa menyampaikan apa yang menjadi permasalahan di sekitarnya," pungkasnya.
Penulis:
Imam Suwandi, S.Sos.,M.I.Kom.
Kepala Bidang Diklat dan Litbang DPP SWI.
(Red/IMS)