Bekasi, tintajurnalis.net. -- Pasar Bojong Kedunggede sangat kumuh dan amburadul diduga UPTD tidak peduli terhadap semrawutnya pasar,hal itu menimbulkan kemacetan karena adanya parkir dan para Pedagang Kaki Lima (PKL) di bahu jalan hingga menginjak badan jalan. (20/11/2024)
Beberapa narasumber NM dan DD yang sehari harinya melewati pasar Bojong Kedunggede mengatakan kekecewaannya pada awak media tintajurnalis.net. kalau kita melewati arah kolong jembatan disitu juga macet karena berderet nya kios para Pedagang Kaki Lima (PKL) sehingga jalan menyempit.
Ditambah lagi dengan adanya bongkar muat kendaraan dan para pembeli yang memarkir kendaraan sembarangan, sehingga terjadi kemacetan kendaraan dan dikeluhkan para pengguna jalan, salahsatunya pengelola yang bekerja dikawasan Deltamas merasadirugikan akibat macet di kolong jembatan.
Padahal jalan lintas kolong jembatan itu wilayah Kecamatan Kedungwaringin yang seharusnya Camat dan Pol PP Kedungwaringin bertindak menertibkan yang menimbulkan macet nya jalan kolong jembatan, kata NM dan DD.
Ia menambahkan, untuk itu kami minta kepada Dinas Perdagangan Dishub Dinas PUPR dan pemangku kebijakan lainnya segera menertibkan pasar Bojong Kedunggede Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi Jawabarat.
Padahal surat edaran Pemberitahuan larangan berjualan di badan jalan pasar Bojong Kedunggede itu sudah ke-dua kalinya di tujukan Kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) pada 19 Nopember 2024. Namun, masih saja membandal tidak digubris oleh Pedagang Kaki Lima.
Masih di tempat yang sama, Diharap pihak Camat dan Pol PP segera tindak tegas apabila Pedagang Kaki Lima masih saja berjualan di bahu jalan, itu sudah wewenang Kecamatan Kedungwaringin, karena,menjaga kenyamanan dan keamanan para pengguna jalan pengendara, dan tidak terlihat kumuh,"pungkasnya.
(HS)